Senin, 02 Januari 2012

manfaat tanaman gandarusa


Sejak dulu orang mengenal gandarusa sebagai tanaman untuk pagar halaman. Dengan tinggi di atas satu meter, tumbuhan yang memiliki nama Latin Gendarussa vulgaris Nees ini memang pantas dipilih sebagai tanaman pelindung.

Seperti kata Siti Hartini, pemilik kebun gandarusa di bilangan Pancoran Mas, Depok, selain penampilannya enak dilihat saat ditanam di halaman gandarusa juga memiliki beragam manfaat. Gandarusa biasa dimanfaatkannya sebagai ramuan luar guna mengatasi gangguan keseleo atau terkilir.

"Ramuan itu sudah ada sejak zaman orangtua saya. Cara meramunya mudah, seperti membuat param agar luka memar atau keseleo tidak membengkak dan cepat sembuh. Bahannya 30 gram daun gandarusa segar dan temu putih secukupnya. Setelah dicuci bersih, kedua bahan tersebut ditumbuk hingga halus. Setelah itu, tambahkan air secukupnya agar menjadi adonan. Adonan itu selanjutnya dioleskan ke bagian tubuh yang memar atau keseleo. Lakukan dua kali sehari," papar nenek dua cucu ini.

Selama ini berdasarkan beberapa kesaksian empiris, ramuan tersebut dapat mengurangi risiko bengkak dan meredakan rasa nyeri akibat keseleo.

Pelancar darah

Khasiat gandarusa sebagai pereda nyeri juga pernah diteliti oleh Hotma Elisa Siregar dari Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Sumatera Utara, pada tahun 1984, guna mengetahui efek analgetiknya. Hasilnya, pemberian infus daun kering gandarusa per oral pada mencit, dengan bahan pembanding parasetamol dan morfin, menunjukkan hasil positif atau adanya pengaruh.

Bagian tanaman yang sering dimanfaatkan adalah daunnya. Rasanya khas, sedikit pedas, asam, dan getir. Berdasarkan pengalaman, gandarusa dipercaya membantu melancarkan peredaran darah, juga sebagai pereda mual dan antirematik.

Sementara itu, di kalangan industri farmasi, bahan dasar atau ekstrak gandarusa sudah sering dimanfaatkan untuk jamu atau obat. Sayangnya, belum banyak penelitian yang dilakukan untuk menguatkannya.

Tanaman yang dalam bahasa Sunda dikenal sebagai handerasa atau gonorusa ini diketahui berpotensi sebagai kontrasepsi alami bagi pria. Sejak beberapa tahun lalu sampai saat ini sejumlah ilmuwan Indonesia terus meneliti penggunaan ekstrak tanaman gandarusa sebagai bahan kontrasepsi alami bagi pria.

Nyeri dan bengkak
Daun gandarusa 30 gr dan temu putih secukupnya dicuci, tumbuk hingga halus. Tambahkan air agar menjadi adonan. Tempelkan pada bagian tubuh yang bengkak. Lakukan dua kali sehari. Temu putih bisa diganti jahe atau kencur.

Haid tidak teratur
Daun gandarusa 50 gr dan 5 butir lada putih dicuci, ditumbuk, disaring, airnya diminum. Tambahkan satu sendok madu.

Mual
50 gram daun gandarusa dicuci, lalu dijus bersama 1 buah jeruk manis atau 1 buah apel. Campur dengan sedikit air tanpa es, agar tidak membuat kembung.

Sakit kepala
Daun gandarusa 15 gr, 1 sendok teh lada, dan 15 gr jahe ditumbuk. Tambahkan 1 sendok makan minyak kayu putih. Gosokkan di leher dan punggung.

Rematik asam urat
Daun gandarusa 40 gr, daun kemangi 30 gr, kencur 30 gr, jahe merah 30 gr, beras 40 gr (rendam beras selama 3-4 jam). Cuci semua bahan, lumatkan, campur dengan beras yang telah ditumbuk, borehkan pada bagian yang sakit. Lakukan pagi dan sore.

Tidak ada komentar: